Aborsi adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk mengakhiri masa kehamilan dengan sengaja sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Prosedur ini dilakukan untuk mengangkat jaringan kehamilan, janin, dan plasenta dari rahim.
Di beberapa negara, aborsi dianggap prosedur yang legal. Berbeda dengan fakta aborsi di Indonesia yang masih dianggap ilegal kecuali atas persetujuan dokter.
Umumnya, aborsi disetujui berdasarkan alasan atau pertimbangan medis tertentu karena kondisi fisik hingga komplikasi kehamilan yang membahayakan nyawa bayi maupun ibu.
Perlu diketahui bahwa aborsi tidaklah sama dengan keguguran karena proses berakhirnya kehamilan terjadi tanpa intervensi medis. Ada banyak alasan yang membuat seseorang mengambil keputusan untuk melakukan rosedur ini.
Tidak menutup mata bahwa ada banyak wanita atau pasangan akhirnya mengambil keputusan aborsi karena kehamilan yang tidak direncanakan.
Maka dari itu, merencanakan kehamilan menjadi hal yang perlu dilakukan.
Beberapa alasan mengapa seorang wanita memutuskan untuk melakukan aborsi, seperti:
Masalah dan kondisi pribadi.
Risiko kesehatan yang terjadi pada ibu .
Bayi akan mengalami kondisi medis tertentu setelah lahir
KTD ( kehamilan yang tidak di inginkan
Pemerkosaan
Kapan waktu yang tepat melakukan prosdur ini?
Dikutip dari Harvard Health Publishing, mayoritas aborsi dilakukan pada 12 minggu pertama usia kehamilan. Selain itu, wanita boleh melakukannya sejak trimester pertama dan sebelum usia kehamilan 24 minggu berdasarkan persetujuan dokter.
Dikutip pula dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, prosedur ini biasanya dilakukan sebelum kehamilan berusia 20 minggu atau saat berat janin masih kurang dari 500 gram.
Untuk mengetahui kapan waktu yang tepat sesuai kondisi Anda, selalau konsultasikan ke dokter. Apa yang perlu diketahui sebelum melakukan aborsi?
Hal pertama yang perlu dilakukan Anda dan pasangan adalah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan.
Kemungkinan besar, dokter akan melakukan:
- Evaluasi riwayat kesehatan secara keseluruhan.
- Mengonfirmasi kehamilan dengan melakukan pemeriksaan fisik.
- Melakukan pemeriksaan kehamilan seperti USG, tes darah, serta tes urine.
- Menjelaskan proses serta prosedur dan kemungkinan risiko.
- Dalam beberapa kasus, Anda perlu melakukan USG untuk menentukan perkembangan usia kehamilan dan ukuran janin.
Tidak hanya itu saja, dokter juga perlu memastikan Anda tidak mengalami kehamilan ektopik. Selain itu, dokter juga akan melakukan tes darah. Hal ini dilakukan untuk mengecek apakah rhesus ibu dan janin sama atau tidak. Wanita dengan darah Rh-negatif sementara perlu menerima suntikan imunoglobulin Rh (RhIG) untuk mencegah masalah setelah keguguran atau proses terminasi kehamilan.
Bagaimana proses melakukan aborsi?
Sudah dijelaskan sedikit di atas apabila prosedur atau proses aborsi harus dilakukan oleh dokter kandungan yang memiliki izin praktik resmi serta standar operasional.
Berikut beberapa metode operasi yang bisa dilakukan.
1. Aspirasi vakum
Jenis atau metode aborsi ini dilakukan saat usia kandungan berada di trimester pertama atau trimester kedua. Cara kerjanya adalah dengan menyedot janin dan plasenta keluar dari rahim menggunakan alat tabung kecil. Prosedur ini hanya boleh dilakukan oleh dokter terlatih, di rumah sakit. Anda akan diberikan anestesi lokal pada bagian serviks untuk mengurangi rasa sakit. Namun, mungkin Anda akan merasa kram perut karena rahim akan berkontraksi ketika jaringan diangkat.
Prosedur ini biasanya dilakukan selama kurang lebih 10 menit dan tidak bisa dilakukan untuk semua kasus.
Sebagai contoh, ketika kondisi rahim berbentuk abnormal bisa mengakibatkan ibu hamil mengalami gangguan pembekuan darah serta infeksi panggul.
2. Dilatasi dan evakuasi
Dilatasi dan evakuasi (D&E) adalah prosedur aborsi yang dilakukan pada trimester kedua, atau biasanya setelah usia kandungan melewati 14 minggu.
Aborsi ini direkomendasikan bagi kasus kehamilan karena kondisi fisik janin yang sangat parah atau ada masalah medis khusus.
D&E merupakan prosedur yang mengombinasikan aspirasi vakum, forsep (alat penjepit khusus), dan dilatasi kuret. Pada hari pertama, dokter akan membuat serviks melebar agar lebih mudah menghilangkan jaringan kehamilan.
Di hari kedua, dokter menggunakan forsep untuk mengangkat janin dan plasenta, serta akan menggunakan alat seperti sendok yang disebut kuret untuk mengikis lapisan rahim. Prosedur ini tergolong menyakitkan, tetapi dokter akan memberikan obat untuk mengurangi rasa sakit tersebut.
3. Dilatasi dan kuret
Proses aborsi ini juga biasa disebut sebagai kuret atau kuretase yang tujuannya adalah untuk mengeluarkan jaringan abnormal dalam rahim. Dilatasi mengacu pada pelebaran atau pembukaan leher rahim karena leher rahim ibu tentu tidak terbuka sendiri. Setelah diltasi, tahapan selanjutnya dilakukan kuretase.
Apabila dilakukan di usia kehamilan yang lebih awal, metode ini akan semakin mudah dan aman.
4. Histerotomi perut
Ini merupakan metode aborsi yang termasuk ke dalam operasi besar karena memerlukan sayatan di perut. Sayatan pada bagian perut dilakukan untuk megeluarkan janin dari rahim. Perlu diketahui proses ini jarang terjadi, tetapi diperlukan ketika dilasi dan evakuasi tidak dapat dilakukan.
Anda akan diberikan anestesi lengkap sehingga tidak sadarkan diri ketika operasi berlangsung.
Apa saja risiko & komplikasi aborsi?
Semua metode aborsi, baik itu menggunakan pil maupun operasi sama-sama memiliki kemungkinan terjadinya komplikasi. Namun, risiko dan komplikasi ini tergolong rendah.
Seberapa cepat proses pemulihan setelah aborsi?
Setelah menjalani Vacum, Anda diperbolehkan pulang ke rumah pada hari yang sama. Kecuali pada beberapa kasus tertentu,beristirahatlah di rumah selama satu sampai dua hari dan jangan lupa untuk mengonsumsi obat penghilang rasa sakit yang kami berikan setelah Tindakan.
Selama beberapa hari, Anda mungkin mengalami kram dan perdarahan seperti ketika mengalami menstruasi. Anda dapat berdiskusi dengan dokter atau petugas medis mengenai kebutuhan kontrasepsi, antibiotik, atau suntikan jika golongan darah Anda memiliki rhesus negatif.
Hubungi Klinik kuret Jakarta Timur melalui WhatsApp 0821 1448 9669 untuk mendapatkan estimasi biaya, serta buat janji dokter spesialis terkait prosedur Aspirasi vacum.
https://api.whatsapp.com/send?phone=62082114489669